Sunday, November 23, 2008

Ekspedisi Pembuatan Jalur Panjat Tebing Telunjuk (Selero) Sumatera Selatan


Tebing Telunjuk (Selero) terletak di desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Desa yang penduduknya berjumlah 2.038 jiwa, terlihat masih kental dengan adat istiadat mereka. Hal ini terlihat jelas dari struktur bangunan rumah adat yang mereka gunakan untuk tempat tinggal.

Penduduk desa yang sehari-harinya mayoritas bekerja sebagai petani (Kopi, Padi dan Karet) tersebut, hidup dalam lingkungan yang asri, Pohon Kopi,
Karet dan Durian adalah tanaman khas di derah tersebut, dan Gajah, Rusa serta Kijang sebagai Fauna yang paling dominan.



TEBING SELERO

Tebing Selero, seperti halnya tempat-tempat lain di tanah air ini, memiliki legenda sendiri. Konon Tebing ini adalah bagian lengan kanan seorang Ksatria yang putus akibat bertarung dengan Ksatria Dempo saat sayembara memperebutkan puteri cantik yang kaya raya. Ksatria Dempo sendiri menurut legenda itu, putus kepalanya dan kemudian membentuk kawah G. Dempo. Legenda ini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar.


Tebing andesit dengan ketinggian 215 m dijadikan sasaran pemanjatan oleh 2 orang Anggota Muda BHARAWANA Anton ‘REMBO’ (AMBW 16 SB) dan Ivan ‘KAMBUY’ (AMBW 18 TR) dalam rangka pengambilan Nomor Tanda Anggota untuk menjadi Anggota Penuh BHARAWANA.



AWAL PERJALANAN

Tim Ekspedisi berangkat dari Sekretariat BHARAWANA pada tanggal 25 Aggustus 2008, langsung menuju Lahat yang dijadikan Base Camp oleh Tim Ekspedisi. Tanggal 26 Agustus 2008, Pukul 18.00 WIB, Tim Ekspedisi tiba di Lahat (Base Camp) dan beristirahat total untuk mempersiapkan kegiatan pada hari esok.


Selama 2 hari, Tim Ekspedisi melakukan aklimatisasi sambil menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar dan mengumpulkan info-info penting yang diperlukan guna menunjang data ekspedisi yang mereka lakukan.

Tanggal 29 Agustus 2008, Tim bergerak menuju Desa Ulak Pandan dan dilanjutkan dengan mendirikan Camp Site di kaki tebing pada keesokkan harinya.

PEMANJATAN
Hari pertama pemanjatan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan REMBO sebagai leader. Pemanjatan Hari pertama ini berhasil membuka jalur hingga PITCH*-2 dengan ketinggian 79 m. di Pitch 2 inilah pemanjatan hari pertama selesai, mengingat hari sudah menjelang senja. Tim Ekspedisi kembali ke Camp Site untuk melewati malam dengan cara Rappelling**.

Pemanjatan hari kedua dimulai kembali pada pukul 09.00 dengan melakukan Ascending*** sampai ke pitch 2. Dari sini, REMBO kembali menjadi Leader untuk melanjutkan pemanjatan menuju pitch 3 di ketinggian 113 m.
Pemanjatan kembali dilanjutkan oleh KAMBUY sebagi leader hingga mencapai ketinggian 145 m (pitch 4) yang juga merupakan akhir dari sesi pemanjatan hari ini. Seperti hari pertama, Tim Ekspedisi kembali ke Camp Site untuk bermalam sambil merencanakan pemanjatan berikutnya.

FINAL DAY

Hari ini merupakan hari terakhir dari Ekspedisi Pembukaan Jalur Panjat Tebing Selero. Tim Ekspedisi bergerak menuju Pitch 4 untuk melanjutkan jalur yang mereka buat. Rembo kembali menjadi leader dalam pemanjatan menuju Pitch 5 di ketinggian 166 m. Dari Pitch 5 ini, pemanjatan dilanjutkan oleh KAMBUY sebagai leader menuju Pitch 6 yang ketinggiannya mencapai 190 m. Setelah mencapai Pitch 6 inilah, Tim Ekspedisi beristirahat sejenak sambil mengatur ulang rencana pemanjatan menuju puncak tebing yang tingginya mencapai 215 m.


SUMMIT ATTACK

Pitch 6 merupakan summit attack, istilah yang biasa digunakan dalam suatu ekspedisi pendakian dan
pemanjatan, yang merupakan titik terakhir menuju puncak. Pemanjatan dilanjutkan oleh Rembo sebagai leader sampai dengan Puncak Tebing Selero kemudian dilanjutkan oleh KAMBUY sebagai pemanjat kedua melakukan pemanjatan sambil membersihkan pengaman yang dipasang oleh leader.

Di sinilah Ekspedisi berakhir. Tim kembali ke Camp site dan keesokkan harinya bergerak menuju Base Camp di Lahat untuk melakukan cooling down. Tanggal 5 September 2008, kurang lebih pukul 10.00 WIB Tim Ekspedisi tiba di sekretariat BHARAWANA.


SELAMAT kepada Tim Ekspedisi
Pembuatan Jalur Tebing Selero Sumatera Selatan…KEEP CLIMBING! (BW01020P)


INDEKS

Pitch :
Tahapan dalam pemanjatan yang ditandai dengan penambatan (biasanya disesuaikan dengan panjang tali yang digunakan)

Rappelling :

Teknik menuruni tebing dengan menggunakan tali sebagai alat bantu ditambah dengan pengaman lain seperti Figure of Eight Descender


Ascending :
Teknik memanjat dengan meniti tali menggunakan alat bantu (ascender) seperti Jumar dll.

No comments:

Post a Comment