Friday, January 23, 2009

Redaksi Yth

Halo Pembaca, mulai edisi sekarang ini, kami akan memuat pertanyaan-pertanyan dan komentar yang dikirim ke redaksi.


T Mau Tanya, bagimana caranya mengirim artikel ke bulletin bw ? (alanadriansyah@yahoo.com)

T Hallo kang Kermit, apa kabar…untuk kirim artikel ke Buletin BHARAWANA, bisa dikirim melalui email bulletin_bw@yahoo.com, ditunggu artikelnya ya…Sekalian informasi dari DP, TAB untuk calon anggota jadinya akhir Januari 2009 sekitar minggu ke empat

T Ak suka petualangan, bisa g daftar jadi anggota BHARAWANA, syaratnya apa aja kak…maksi sebelumnya (echa4yu@yahoo.com)

T keanggotaan BHARAWANA terbatas hanya untuk lingkungan Civitas Akademika UNJANI aja…tapi klo kamu ingin ikutan berpetualang bareng kami, boleh-boleh aja kok, datang aja ke sekretariat BHARAWANA…Keep Adventure!!

T Kang, kolom DIKTAT ditambah lagi dung materinya, salut deh buat Buletin Bharawana semoga tambah maju and tambah asik (andri_debez@yahoo.com)

J Terima kasih atas dukungannya, usulan anda akan kami pertimbangkan

T Bikin FS nya dong, jadi kita bisa liat profil lengkapnya trus bisa kontak2an (jamiroq@yahoo.co.id)

J FS Bharawana sudah ada

T Salam Rimba… langganan bulletin, bagaimana caranya, terus berapa perbulan sekalian dengan ongkos kirim. (jobernard@hotmail.com)

J Sementara ini, bulletin dalam bentuk hard copy masih dibuat untuk lingkungan kampus UNJANI saja. Mudah-muadahan nantinya bisa berkembang untuk kalangan umum.

T Salam Lestari, mau Tanya, untuk jadi pengikut blog gimana caranya, kok susah, padahal aku udah ngikutin langkah-langkahnya. (sani.sihijau@gmail.com)

J Untuk jadi member, klik tab IKUTI BLOG INI – isi alamat email anda – isi password email anda. Pertanyaan serupa juga diajukan yans_kr@yahoo.co.id, sandria@gmail.com, bay_buzz@yahoo.com

Krisis Center UNJANI…!?



Beberapa waktu yang lalu, di kampus UNJANI telah terbentuk Krisis Center. Upaya yang cukup menggembirakan khususnya kepada BHARAWANA, yang sering kelimpungan dalam urusan Transportasi dan dana untuk menuju lokasi saat terjadi bencana. Ujung-ujungnya ‘Operasi Batok’ ke senior-seniorWaktu terus berjalan, tapi UNJANI Crisis Center seolah-olah tidak ada lagi geliatnya. Mungkin tertidur ya!? Entah apa yang terjadi dengan badan ini. Bayangan awal yang terlintas dalam benak BHARAWANA, lembaga ini akan membantu kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi BHARAWANA untuk merapat ke lokasi bencana

Realitas yang terjadi, UNJANI Crisis Center sepertinya ‘pingsan’. Contoh paling nyata adalah saat terjadi longsor di Cianjur beberapa waktu lalu. Saat BHARAWANA menerima berita tersebut, kepala Divisi SAR langsung menghubungi Pembina Harian BHARAWANA untuk konfirmasi. Dari Pembina Harian, informasi tersebut disampaikan ke pejabat berwenang yang duduk di Crisis Center. Tidak lama kemudian Pembina Harian mengirim kabar lewat pesan pendek (SMS) yang secara garis besar isinya BHARAWANA diminta menunggu konfirmasi dari Krisis Center.

Redaksi Yth

Halo Pembaca, mulai edisi sekarang ini, kami akan memuat pertanyaan-pertanyan dan komentar yang dikirim ke redaksi.


T Mau Tanya, bagimana caranya mengirim artikel ke bulletin bw ? (alanadriansyah@yahoo.com)

T Hallo kang Kermit, apa kabar…untuk kirim artikel ke Buletin BHARAWANA, bisa dikirim melalui email bulletin_bw@yahoo.com, ditunggu artikelnya ya…Sekalian informasi dari DP, TAB untuk calon anggota jadinya akhir Januari 2009 sekitar minggu ke empat

T Ak suka petualangan, bisa g daftar jadi anggota BHARAWANA, syaratnya apa aja kak…maksi sebelumnya (echa4yu@yahoo.com)

T keanggotaan BHARAWANA terbatas hanya untuk lingkungan Civitas Akademika UNJANI aja…tapi klo kamu ingin ikutan berpetualang bareng kami, boleh-boleh aja kok, datang aja ke sekretariat BHARAWANA…Keep Adventure!!

T Kang, kolom DIKTAT ditambah lagi dung materinya, salut deh buat Buletin Bharawana semoga tambah maju and tambah asik (andri_debez@yahoo.com)

J Terima kasih atas dukungannya, usulan anda akan kami pertimbangkan

T Bikin FS nya dong, jadi kita bisa liat profil lengkapnya trus bisa kontak2an (jamiroq@yahoo.co.id)

J FS Bharawana sudah ada

T Salam Rimba… langganan bulletin, bagaimana caranya, terus berapa perbulan sekalian dengan ongkos kirim. (jobernard@hotmail.com)

J Sementara ini, bulletin dalam bentuk hard copy masih dibuat untuk lingkungan kampus UNJANI saja. Mudah-muadahan nantinya bisa berkembang untuk kalangan umum.

T Salam Lestari, mau Tanya, untuk jadi pengikut blog gimana caranya, kok susah, padahal aku udah ngikutin langkah-langkahnya. (sani.sihijau@gmail.com)

Untuk jadi member, klik tab IKUTI BLOG INI – isi alamat email anda – isi password email anda. Pertanyaan serupa juga diajukan yans_kr@yahoo.co.id, sandria@gmail.com, bay_buzz@yahoo.com

Mencumbui Puncak Agung, Rinjani, Tambora Dengan Sepeda (bag-2)

Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi
Yuyus ‘PURBA’ (BW 11077 BS
Perjalanan menuju Mataram
Kamis 10 Agustus 2006, jam 10 lebih perjalanan aku lanjutkan kembali dengan mengayuh sepeda dari pura Pasar Agung menuju pelabuhan Padang Baé dengan menempuh ± 3 jam perjalanan. Kapal yang membawaku berangkat jam 15.30 dan tiba di Lombok sekitar jam 18.30, karena saat itu ombaknya cukup besar. Usai kapal merapat kedaratan dan memuntahkan seluruh isinya, lalu akupun mencari tempat bermalam di sebuah masjid dekat pelabuhan atas izin pengurusnya. Pagi-pagi setelah shalat subuh, perjalanan aku lanjutkan menuju kampus Universitas Negeri Mataram (UNRAM) untuk berkunjung ke rekan-rekan pencinta alam sekaligus menanyakan informasi terbaru sekitar gunung Rinjani yang penuh pesona itu. Ketika berkunjung ke UNRAM aku beristirahat di goismriat Mapala FKIP, Boby salah satu anggotanya yang sudah alumni dan Pa Mick pendiri Wapala Fakultas Hukum UNRAM yang ada saat itu banyak memberikan informasi terbaru tentang gunung tertinggi ketiga ini setelah Carstensz Pyramid (Papua) dan gunung Kerinci (Sumatera).

Wisata Tebing Terjal Terancam



Tulisan ini pernah dimuat di HU Pikiran Rakyat
CITATAH merupakan koridor Kota Bandung dari arah barat. Deretan perbukitan hutan yang hijau dengan variasi tebing-tebing tinggi yang menjulang. Panorama perbukitan Citatah sangat unik dan indah untuk dinikmati bila kita berkendaraan jalur lintas selatan dari dan menuju Bandung.
Tebing-tebing di Citatah banyak mengandung sumber daya alam nonhayati, seperti batu gamping, garmer, tras dan andesit. Tapi lebih dari itu, yang menarik adalah tebing Citatah merupakan saksi bisu lahirnya olah raga panjat tebing di Indonesia.
Sampai dengan saat ini, ada 3 tebing di Citatah yang biasa digunakan oleh para pemanjat tebing, yaitu Gunung Panganten (Tebing 90), Gunung Manik (Tebing 48), dan Gunung Pabeasan (Tebing 125). Konon pemberian nomor pada setiap tebing itu karena didasarkan pada ketinggiannya dari atas permukaan tanah. Dan Tebing 125 merupakan tempat yang paling sering digunakan.

API

Bahasan kita kali ini tentang api yang merupakan salah satu hal penting saat melakukan aktivitas di alam terbuka. Begitu banyak keguanaan api terutama pada malam hari. Selain untuk menghangatkan tubuh dan member penerangan api ini juga berguna untuk mencegah gangguan dari binatang-binatang.
Gangguan yang kadang timbul oleh kehadairan kucing-kucing hutan (macan akar) yang sering mencari sisa makanan di malam hari kadang terasa amat mengganggu, mengingat mereka selalu dating bergerombol. Api yang menyala akan mengurungkan niat mereka untuk mengais sisa-sisa makanan.

Rantai BHARAWANA di Pantai Selatan Pulau Jawa


Awalnya hanya iseng, karena tidak ada acara mengisi waktu liburan panjangpada akhir tahun 1991, sementara anak BW sebagian besar pada mudik. Singkat cerita, berkumpulah anak-anak BW yang tersisa Jl Sriwijaya IX No 2 Cimahi, yaitu Cakra ‘Emod’ (BW01004P), Denny ‘Awel’ (BW01013P), Dian ‘Bulu’ (BW01011P), Johanes Ogenk (BW01020P) dan Heri ‘Kumis’ (BW02025HS).

Dari hasil kumpul-kumpul itulah tersusun rencana untuk sekedar ‘maen’ ke Pantai Selatan. Pilihan tujuan jatuh pada pantai Pameungpeuk Garut. Rencana awal, di Pameungpeuk hanya 5 hari, selanjutnya acara tamasya satu minggu di rumah Cakra di Tasikmalaya.

Tahun Baru, Pengurus Baru

Tahun 2009 merupakan langkah awal bagi Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA untuk menentukan langkah ke depan untuk kelangsungan perputaran roda organisasi. Tahun ini juga merupakan penyerahan tongkat estafet kepemimpinan yang diharapkan memberi nuansa baru dan inovasi-inovasi baru bagi BHARAWANA untuk menjaga eksistensinya sebagai organisasi Penjelajah Rimba dan Pendaki Gunung.

Haparan Baru berada di pundak para penerus pimpinan BHARAWANA. Cukup banyak Pe eR yang harus diselesaikan oleh Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA, terutama masalah keorganisasian dan keanggotaan. Pengurus baru diharapkan bisa memecahkan masalah krisis anggota yang sekarang ini dialami oleh BHARAWANA.

Pembenahan diharapkan dapat mengembalikan organisasi ke ‘rel’-nya seperti di masa lalu. Rasa kepedulian terhadap sesama, seakan menjadi “barang langka” sekarang ini dengan “Absen”nya anggota BHARAWANA di berbagai lokasi Bencana

Pengurus baru setidaknya bercermin pada masa-masa lalu di mana BHARAWANA selalu terlibat hampir di seluruh kejadian Bencana Alam maupun Operasi SAR, Setidaknya rasa kepedulian terhadap sesama dan kesigapan kita, mulai digalakkan kembali sebagai bentuk realisasi dari JANJI BHARAWANA “Menolong Sesama Tanpa Pamrih”. Janji tanpa realisasi adalah mati.

Bukan rencana muluk dan janji surga yang diharapkan BHARAWANA. Realitas dan Eksistensi kita sebagai penggiat olah raga petualangan adalah hal yang perlu kita wujudkan.

Tidak perlu menyusun rencana yang terlalu muluk dan wah…cukup sederhana saja, yang penting bisa bermanfaat bagi kita semua…WAKE UP GUYS…saatnya kita bagun dari tidur panjang kita. (BW 01020 P)